Seperti yang telah kita semua alami, selama sekitar dua tahun wabah pandemi COVID-19 melanda seluruh penjuru dunia. Pengajaran merupakan salah satu bidang yang sangat terdampak oleh pandemi. Hal tersebut diakibatkan oleh metode pendidikan yang masih didominasi oleh pendidikan tradisional yang “memerlukan” tatap muka secara langsung antara pengajar dan pembelajar, sehingga saat masa pandemi yang membutuhkan untuk dilakukannya karantina, pendidikan tradisional tidak dapat dilakukan sama sekali. Walaupun dalam satu dekade terakhir ini mulai bermunculan metode pembelajaran melalui pendidikan jarak jauh (PJJ), metode PJJ ini biasanya terbatas untuk dilakukan dalam pendidikan tinggi. Sedangkan untuk pendidikan tahap dasar dan menengah (dikdasmen) mayoritas masih melakukan metode tatap muka langsung.
Tidak dapat dipungkiri, pandemi juga sesungguhnya memiliki sisi positif dalam hal penerapan teknologi. Di bidang pendidikan, salah satu fenomena yang paling terasa adalah dalam implementasi pendidikan “jarak jauh” modern yang terdiri dari pertemuan sinkronus dan pendidikan asinkronus. Pertemuan sinkronus merupakan perkembangan dari jenis pertemuan tatap muka yang tidak perlu dilakukan dalam satu ruangan yang sama, melainkan dilakukan dengan bantuan perangkat komputer atau gawai cerdas yang memiliki fitur audio dan video serta terhubung dengan internet melalui berbagai platform, antara lain Zoom, Microsoft Team, dan Google Meet. Sedangkan pertemuan asinkronus merupakan jenis pertemuan yang tidak membutuhkan tatap muka antara pengajar dan pembelajar. Pertemuan asinkronus ini biasanya melibatkan berbagai platform yang memungkinkan pertukaran media informasi pembelajaran dapat dilakukan, termasuk bertukar materi pembelajaran, tugas, maupun asesmen dan ujian-ujian lainnya. Sama seperti pertemuan sinkronus, pertemuan asinkronus ini dapat diselenggarakan dengan bantuan komputer atau gawai cerdas, serta platform pembelajaran tertentu. Moodle merupakan salah satu platform sistem manajemen pembelajaran (learning management system; LMS) yang bersifat “gratis” dan umum serta populer digunakan secara luas. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengunaan LMS di tahapan pendidikan dasar dan menengah masih belum terlalu umum ditemukan.
Sekolah Binekas, sebagai salah satu sekolah swasta yang berlokasi cukup dekat dengan Universitas Telkom Kampus Utama, sudah mulai mencoba mengimplementasikan LMS dalam kegiatan pembelajarannya. Namun, proses implementasi LMS tersebut baru berjalan beberapa bulan saja. Tidak semua pengajar di Sekolah Binekas sudah paham dan terbiasa menggunakan LMS. Demi meningkatkan efektivitas penggunaan LMS dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Binekas, tim dari Program Studi S1 Teknik Komputer telah berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “PELATIHAN PEMANFAATAN FITUR LMS BERBASIS MOODLE DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGALAMAN PEMBELAJARAN BAURAN UNTUK PENGAJAR DI SEKOLAH BINEKAS”. Kegiatan pelatihan tersebut telah berhasil dilakukan pada hari Senin, 20 Mei 2024 untuk para pengajar di Sekolah Binekas. Selama sekitar 3 jam, para pengajar Sekolah Binekas diberikan demonstrasi serta hands-on langsung penggunaan LMS Sekolah Binekas yang dapat diakses melalui tautan https://lms.sekolahbinekas.sch.id melalui peramban pada komputer ataupun gawai cerdas.