Dalam dunia pendidikan yang terus berubah, teknologi tidak lagi hanya menjadi pelengkap, melainkan telah menjelma sebagai fondasi dalam membangun ekosistem belajar yang adaptif dan tangguh.
Di tengah semangat implementasi Kurikulum Merdeka, Telkom University, melalui Program Studi S1 Teknik Komputer, melangkah lebih jauh dengan menghadirkan solusi nyata berbasis teknologi informasi yang menyentuh langsung kebutuhan pendidikan dasar.
Solusi ini diwujudkan dalam bentuk purwarupa sistem pelaporan nilai siswa berbasis web, yang dikembangkan khusus untuk mendukung kegiatan pembelajaran di Sekolah Binekas, Bandung Selatan.
Membaca Tantangan Lapangan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka yang diberlakukan secara nasional pada tahun 2024 menawarkan paradigma baru dalam pendidikan: lebih fleksibel, lebih kontekstual, dan lebih mengedepankan kebutuhan serta karakteristik lokal peserta didik.
Namun dalam praktiknya, banyak sekolah mengalami kesulitan dalam memantau capaian pembelajaran (CP) siswa secara sistematis, cepat, dan akurat. Apalagi ketika proses pemantauan tersebut masih dilakukan secara manual atau semi-digital menggunakan spreadsheet atau platform penyimpanan file sederhana.
Situasi inilah yang dialami oleh Sekolah Binekas. Meski tergolong progresif dan sudah terbiasa memanfaatkan layanan cloud seperti Google Docs dan Dropbox, sekolah ini belum memiliki satu platform terintegrasi yang mampu mendokumentasikan, merekap, dan menampilkan perkembangan belajar siswa secara visual dan mudah diakses. Akibatnya, kegiatan penting seperti evaluasi kurikulum, perbaikan pembelajaran, dan akreditasi seringkali terkendala oleh keterbatasan sistem informasi.
Mengembangkan Solusi yang Berakar dari Kebutuhan Riil
Berangkat dari kondisi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Telkom University melakukan pendekatan yang tidak hanya teknis, tetapi juga kontekstual. Dalam beberapa sesi diskusi dan observasi, kebutuhan Sekolah Binekas digali secara mendalam untuk memastikan bahwa solusi yang dirancang benar-benar sesuai dengan dinamika harian para guru, staf kurikulum, dan manajemen sekolah.
Hasilnya adalah sistem digital pelaporan nilai berbasis aplikasi web, yang memadukan user interface yang intuitif, integrasi data yang efisien, serta visualisasi hasil asesmen yang informatif. Sistem ini memungkinkan guru untuk memasukkan nilai-nilai asesmen secara berkala, mengaitkannya dengan indikator CP yang telah ditentukan, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk laporan digital yang bisa diakses oleh kepala sekolah atau pihak terkait kapan saja.
Dengan menggunakan layanan cloud VPS, sistem ini juga dirancang untuk dapat digunakan secara luas, baik oleh Sekolah Binekas maupun oleh sekolah lain yang menghadapi tantangan serupa. Di sisi lain, pendekatan teknologinya mengadopsi prinsip arsitektur microservices, yang menjadikan sistem lebih fleksibel dalam hal pengembangan, integrasi, maupun pemeliharaan jangka panjang.

Implementasi, Umpan Balik, dan Dampak Langsung di Lapangan
Pada 2 Juli 2025, sistem ini secara resmi diserahterimakan kepada pihak Sekolah Binekas dalam sebuah pertemuan yang juga berfungsi sebagai pelatihan teknis. Guru dan tenaga kependidikan diberikan kesempatan langsung untuk mencoba sistem dan memberikan masukan terhadap kemudahan penggunaannya.
Hasilnya, sebagian besar menyatakan sistem ini sangat membantu, khususnya dalam mempercepat proses rekap nilai dan membuat proses pelaporan menjadi jauh lebih transparan dan terdokumentasi dengan baik.
Tak hanya itu, pihak Sekolah Binekas juga menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan harapannya agar kegiatan pengembangan teknologi seperti ini bisa berlanjut—bukan hanya di lingkup internal, tetapi juga bisa dibagikan sebagai contoh praktik baik bagi sekolah-sekolah lain di kawasan Bandung Selatan, bahkan secara nasional.

Bagian dari Roadmap Keilmuan dan Komitmen Jangka Panjang
Kegiatan ini bukanlah sebuah proyek lepas. Ia merupakan bagian dari roadmap Kelompok Keahlian SPICE (Signal Processing, Information Security, and Computer Engineering) yang berkomitmen dalam pengembangan solusi teknologi pendidikan.
Dalam peta jalan tersebut, pengembangan sistem informasi berbasis microservices di bidang pendidikan dasar menjadi salah satu pilar utama, yang ditargetkan terus dikembangkan secara bertahap mulai 2024 hingga 2026.
Di tahun 2025 ini, fokus diarahkan pada sistem pelaporan asesmen siswa. Tahun depan, roadmap ini akan berlanjut dengan pengembangan sistem pencatatan kehadiran otomatis, dan pada 2026 diharapkan lahir sistem terintegrasi yang mencakup guru, siswa, hingga orang tua secara real-time.
Menyemai Masa Depan Pendidikan yang Responsif dan Berbasis Data
Apa yang dilakukan oleh Telkom University bersama Sekolah Binekas menjadi bukti bahwa teknologi informasi tidak hanya milik institusi besar atau perguruan tinggi, melainkan dapat menjangkau ruang kelas di sekolah dasar sekalipun. Dengan pendekatan yang tepat, partisipatif, dan adaptif terhadap kebutuhan lapangan, pengembangan teknologi dapat menyatu dengan dunia pendidikan secara manusiawi dan fungsional.
Harapannya, sistem yang kini digunakan oleh Sekolah Binekas dapat menjadi bibit dari gerakan yang lebih luas, yaitu mendorong sekolah-sekolah lain untuk tidak takut berinovasi, memanfaatkan teknologi, dan membangun ekosistem belajar yang lebih responsif terhadap kebutuhan zaman.